Kamis, 21 Mei 2015

syair-syair santri

Kebangun pagi hari begini –_- dari pada BT nungguin adzan shubuh sambil bengong mending ane ngebloog. ane mau berbagi syair santri tapi ane lebih ngangepnya puisi santri khususnya santri yang Galau kaya yang nulis ini Open-mouthed smile. Waktu jadi santri sering banget galau di saat galau tiba-tiba di otak banyak kata-kata yang indah yang keluar lalu pergi begitu saja .  berikut syair/ puisi yang ane masih inget Open-mouthed smile. Kalo pembaca kurang paham maksud kandungannya coba cari aja artinya di kamus santi Open-mouthed smileudah ah dari pada ngomong panjang lebar ga kelar-kelar mending langsung aja cekidot….
images

Saat itu, aku bagaikan isim mufrod, tunggal- hanya sendiri saja. Seperti halnya kalimat huruf, sendiri tak bermakna. Laskana Fi'I'll laazim, mencintai namun tak ada yang di cinta, tak mau terpuruk dan terdiam, aku harus jdi mubtada, memulai sesuatu. Menjadi seorang fa'I'll yang berawal dari fi'I'll. :)
Saat pertama kali ku jumpa denganmu. Aku bagaikan berjumpa dengan saktah, hanya bisa terpana dengan menahan nafas sebentar. Aku di matamu mungkin bagikan Nun mati di antara idgham bilagunnah, terlihat tapi dianggap tak ada, aku ungkapkan maksud dan tujuan perasaanku seperti idzhar, jelas dan terang . Jika mim mati bertemu Ba itu di sebut ikhfa syafawi, maka aku bertemu dirimu itu di sebut cinta. Sejenak pandangan kita bertemu , lalu tiba" semua itu seperti idgam mutammatsilain, melebur jadi satu :)
Cintaku padamu seperti Mad Wajib muttashil dan Mad jaiz munfashil, paling panjang diantara yang lainnya. Setelah di kau terima cintaku hatiku rasanya seperti Qolqolah kubro, terpantul dengan keras. Dan akhirnya setelah lama kita bersama, cinta kita seperti iqlab di tandai dengan 2 hati yang menyatu.
Sayangku padamu seperti mad thobi'I dalam Al-quran sangat banyak. Semoga dalam menjalin hubungan kita seperti idgham bilaghunnah hanya berdua :) . Lam dan Ra yaitu aku dan kamu :)
Layaknya waqaf mu'annaqah, engkau hanya boleh berhenti di salah satunya, dua atau aku. Meskipun perhatiaku padamu ga terlihat seperti alif lam syamsiyah. Namun cintaku padamu seperti alif lam qomariyah terbaca jelas :)
Akupun berharap cintaku kita seperti waqaf lazim, terhenti sempurna di akhir hayat. Sama halnya dengan mad'arid di mana tiap mad bertemu lin sukun aridh akan berhenti. Seperti itulah pandanganku ketika melihatmu
Semoga dikau yang terakhir untukku seperti mad aridh lisukun :)

Semoga pembaca yang membaca mengerti dan selalu senantiasa mendapat karunia dan ridho Allah SWT.

WALLAHU’A’LAM…..

0 komentar:

Posting Komentar